Selasa, 27 Januari 2015

MAKALAH PERANAN HEWAN AVERTEBRATA DITINJAU DARI PERSPEKTIV ISLAM (MOLLUSCA)

MAKALAH
PERANAN HEWAN AVERTEBRATA DITINJAU DARI PERSPEKTIV ISLAM (MOLLUSCA)
Mata kuliah           : Zoologi Avertebrata
Dosen pengampu : Eka Fitriyah M.Pd




                                                                                                             
Disusun oleh :
Kiki Taqiyudin                        (14121610694)
Lisa Rachmawati                     (14121610696)
Nopan Dwi Santoso                (14121610)
Nunung Nurhidayati               (14121610)
Vina Yulia                               (14121610)


FAKULTAS TARBIYAH / JURUSAN TADRIS IPA-BIOLOGI
SMT III
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)     
 SYEKH NURJATI CIREBON

2013





PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
     Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Jadi, jika ditinjau dari asal katanya, Mollusca berarti hewan yang memiliki tubuh lunak. Mollusca mencakup hewan-hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari  phylum ini umumnya  dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
     Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah persebaran yang sangat luas.  Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun air laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca  menjadi phylum dengn anggota spesies terbesar kedua setelah Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun  bentuk dasarnya  bersifat simetri bilateral. Pada beberapa  terjadi modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni Gastropoda, cephalooda, Bivalvia,  Scaphopoda,   Pembagian ini didasarkan pada ciri morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri  tersendiri yang sangat khas dan berbeda  dengan kelas-kelas yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan. Beberaa speies dari phylum ini  menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugkan  bag manusia.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang  tersebut, maka dianggap perlu untuk menyusun suatu tulisan yang berisi uraian mengenai phylum Mollusca dari berbagai aspek, baik dari segi ciri, morfologi, anatomi, klasifikasi maupun peranannya dalam kehidupan. Hal ini dimaksudkan  sebagai acuan dalam mempermudah pemahaman terhadap phylum ini.
B.       Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah ciri-ciri atau karakteristik dari filum mollusca ?
2.    Bagaimana penglasifikasian filum mollusca ?
3.    Bagaimana struktur morfologi filum mollusca ?
4.    Bagaimana struktur anatomi filum mollusca ?
5.    Dimanakah habitat filum mollusca ?
6.    Bagaimana siklus hidup filum mollusca ?
7.    Apa saja peranan filum mollusca terhadap kehidupan manusia ditinjau dari Perspektif Islam ?
C.      Tujuan
1.    Untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari filum mollusca
2.    Untuk mengetahui penglasifikasian filum mollusca
3.    Untuk mengetahui struktur morfologi filum mollusca
4.    Untuk mengetahui struktur anatomi filum mollusca
5.    Untuk mengetahui habitat filum mollusca
6.    Untuk mengetahui siklus hidup filum mollusca
7.    Untuk mengetahui peranan filum mollusca terhadap kehidupan manusia    ditinjau dari Perspektif Islam









DAFTAR ISI

PENDAHULUAN............................................................................................... 1
Latar Belakang...................................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................................. 2
Tujuan.................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.................................................................................................. 4
Ciri-Ciri / Karakteristik Mollusca.......................................................................... 4
Klasifikasi Mollusca.............................................................................................. 5
Morfologi dan Anatomi Mollusca......................................................................... 6
Habitat Mollusca................................................................................................... 8
Siklus Hidup Mollusca.......................................................................................... 8
Peranan Mollusca dalam Kehidupan
Ditinjau dari Perspektif Islam............................................................................... 10
KESIMPULAN................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13















PEMBAHASAN

A.      Ciri-ciri atau Karakteristik
     Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki siput sawah dan ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, bakicot. Namun adapula ,ollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita, atau siput telanjang. Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya.
     Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti kerucut yang melingkar. Perbedaan lainya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk berjalan dengan cara kontraksi otot. Lain halnya dengan kerang yang mempunyai kaki seperti mata kapak yang dipergunakan untuk berjalan dilumpur atau pasir. Sementara itu cumi-cumi dan sotong tidak punya cangkok, kakinya terletak bagian kepala yang berfungsi untuk menangkat mangsa.
     Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna muali dari mulut yang mempunyai radula (lidah parut) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga mantel. Disamping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang biak. Peredaran darah terbuka ini terjadi pada semua kelas mollusca kecuali kelas cephalopoda. Pernafasan dilakukan dengan menggunakan ingsang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat eksresi berupa ginjal. System saraf terdiri atas tiga pasang ganglion, yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral, dan ganglion pedal yagn ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan internal atau eksternal.[1]



B.       Klasifikasi
1.    Kelas Polyplacophora atau Amphineura
Karakteristik:
·         Tubuh simetri bilateral, cangkok tersusun atas delapan buah lembaran transversal dari zat kapur
·         Kakinya menempati daerah sepanjang bagian ventral tubuh
·         Hidup di air laut dan bernapas dengan ingsang
·         Contoh: Chiton sp adalah hewan laut dengan bentuk oval dan cangkang yang terbagi menjadi delapan lempengan dorsal (namun demikian, tubuhnya sendiri tidak bersegmen).
2.    Kelas Gastropoda
          Karakteistik kelas Gastropoda yang paling khas adalah suatu proses yang dikenal sebagai torsi (torsion). Selama perkembangan embrionik, suatu otot asimetris terbentuk, dan satu sisi dari masa massa viseral tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan yang lain. Kontraksi otot itu dan pertumbuhan yang tidak merata tersebut menyebabkan massa viseral berotasi sampai 180 derajat, sedemikian rupa sehingga anus dan rongga mantel ditempatkan di atas kepala pada hewan dewasa. Beberapa ahli zoologi berspekulasi bahwa keuntungan dari torsi adalah untuk menempatkan viseral dan cangkang yang berat lebih ke tengah pada tubuh keong itu.    
3.    Kelas Bivalvia
Karakteristik:
·         Tubuh simetris bilateral dan kaki pipih
·         Mempunyai sepasang cangkok dengan  tonjolan puncak yang disebut umbo
·         Mantel dengan rongga mantelnya
·         Memiliki ingsang berupa lembaran, bersifat gonochris
·         Contoh: Remis sp, Pinctada margaritifera, dan Pinctada mertensi


4.      Kelas Chepalopoda
      Chepalopoda adalah satu-satunya mollusca dengan sistem sirkulasi tertutup. Mereka juga memiliki sistem saraf yang berkembang dengan baik dan otak yang kompleks. Kemampuan untuk belajar dan bertingkah laku dalam cara yang rumit kemungkinan lebih pening bagi pemangsa yang bergerak cepat dibandingkan dengan hewan yang diam seperti remis.
Karakteristik:
·         Kaki bergabung dengan kepala dalam bentuk tangan, tentakel dan atau siphon
·         Tidak bercangkok dan punya kantung tinta, kecuali Nautilus
·         Bernapas dengan ingsang, bersifat gonochoris
·         Contoh: Loligo sp (cumi-cumi), Octopus sp (gurita), Sepia sp, dan Nautilus sp
Sebagian besar spesies cumi-cumi memiliki panjang kurang dari 75 cm, tetapi ada juga cumi-cumi raksasa, spesimen terbesar yang pernah terekam memiliki panjang 17 m (termasuk tentakel) dan berbobot sekitar 2 ton.
5.      Kelas Scaphoda
Karakteristik:
·         Ujung cangkok blubang dengan bentuk seperti gading gajah
·         Hidup di air laut
·         Contoh: Detalium entale

C.      Morfologi dan Anatomi
Hewan-hewan pada filum Mollusca memiliki tubuh yang lunak, non-metameris, pada dasarnya bersifat bilateral simetris dan terbungkus dalam rumah berkapur yang berasal dari sekretnya sendiri. Semua mollusca selalu mempunyai masa muskular, disebut kaki yang bentuk dan fungsinya bervariasi menurut kelasnya. Mollusca mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi, dan reproduksi yang komplek. Beberapa jenis Mollusca mempunyai stadium larva trokofor serupa yang tedapat pada Annelida. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung yang beruang-ruang. Sistem pembuluh darah tertutup, menyangkut sistem kapiler spesial dalam organ-organ ekskresi dan respirasi. Siatem sirkulasi pada Mollusca merupakan sistem yang paling majemuk dari sistem sirkulasi pada invertebrata lainnya. Pada beberapa Mollusca sistem saraf dan sistem peraba sangat sukar. Khusus tentang matanya, ternyata mata Mollusca serupa dengan mata vertebrata. Jadi Mollusca merupakan hewan non matemaris yang tingkat perkembangannya paling tinggi [2](Kimball,1992)
Pada Cephalopoda kepala nampak jelas mata besar di kelilingi dengan tentakel-tentakel, yaitu sebagai kaki yang bermodifikasi. Sebagian kaki juga menjadi corong yang terbuka pada ruang mantel, menjadi sistem organ yang kompleks. Ada kelenjar tinta. Kelamin terpisah, tidak ada stadium larva. Hewan-hewan muda menetas seperti miniatur hewan dewasa dan langsung berenang. Contoh Loligo sp. (gurita), Argonauta sp. (cumi-cumi)
Tubuh bersimetri bilateral, tidak bersegmen, kecuali pada Monoplacophora. Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus. Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum di gunakan untuk bergerak. Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresi cangkang dan melingkupi rongga mulut  yang di dalamnya berisi insang. Lubang anus ekskretori umumnya membuka ke dalam rongga mantel. Saluran pencernaan berkembang dengan baik. Sebuah rongga bukal yang umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis. Esophagus merupakan perkembangan dari stomodeum yang umumnya merupakan daerah khusus untuk menyimpan makanan dan fragmentasi. Pada daerah pertengahan saluran pencernaan terdapat ventrikulus (lambung) dan sepasang kelenjar pencernaan yaitu hati. Sedangkan daerah posterior saluran pencernaan terdiri atas usus panjang yang berakhir dengan anus. Memiliki sistem peredaran darah dan jantung. Organ ekskresi berupa ginjal yang berjumlah sepasang atau terkadang hanya berjumlah satu buah. Ginjal berhubungan dengan rongga perikardium, tempat jantung berada. Memiliki ganglion saraf yang biaanya berhubungan dengan cincin saraf atau tali saraf. Ovum berukuran kecil dan mengandung sedikit kuning telur[3] (Johnson, 1965).
Tidak semua hewan Mollusca memiliki cangkok. Anggota kelas aplacophora tidak memiliki cangkok, sedangkan kelas cephalopoda (oktopus dan cumi-cumi) juga tidak memiliki cangkok atau jika ada mereduksi. Pada mollusca lainnya cangkok terlihat nyata dan berfungsi penting yaitu menyokong tubuh mollusca yang lunak dan menjaga dari serangan predator. Cangkok di buat oleh mantel dan di bedakan menjadi tiga lapisan dari dalam menuju ke permukaan luar yaitu lapisan necreous, lapisan prismatik dan lapisan periostracum. Mantel membentuk lapisan nacre dengan cara mensekresi terus-menerus larutan kalsium karbonat yang selanjutnya membentuk lapisan tipis mineral aragonit. Oleh karena proses tersebut terjadi terus-menerus sepanjang hidupnya, mengakibatkan lapisan nacre menebal sesuai usia hewan Mollusca[4] (Ibrahim, 2003).

D.      Habitat
     Mollusca hidup secara heterotrof dengan makanan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya diair tawar, dilaut, dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup secara parasit.
     Mollusca yang hidup diair contohnya sotong dan gurita, sedangkan yang hidup didarat contohnya siput.

E.       Siklus Hidup
      Siklus hidup hewan Mollusca pendek, walaupun beberapa dari Mollusca dapat hidup sampai beberapa tahun. Nudibranchia dapat hidup selama 1 tahun, tiram hidup hingga 10 tahun, Unio 12 tahun, siput air tawar4-5 tahun, Loligo 2 tahun, cumi-cumi raksasa (Spector) mampu hidup selama 10 tahun.[5]
      Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
1. Telur :
- Masa bertelur sampai menetas 7-14 hari
2. Masa Pertumbuhan :
- Pertumbuhan awal 15-25 hari
- Pertumbuhan lanjut 26-59 hari
3. Dewasa :
- Masa berkembangbiak 60 hari sampai 3 bulan
Contoh hewan:
Keong Mas ( Siput Murbei )
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhRGUz5YZnsUwTBdj61zzznuOXhjRxezuUU3kKXdQ7SK5h18A_W2UK-gUeSzzQHnoxVmPFV4UOYWlCMHqp29uf74EHKA-1Tf4FHzXOvrK-luj75IGuQID8O6TxHrV_b5qR7PmgB24SSeM/s320/keong.jpg
Kerang mutiara
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-9LlcGZ7FkV15QtwvJL_mP_ZLGNw-ngoQDi-krm0W7JM5aTt1n3Du6RxIlRrfm0SMHDQCIBhH2D2moFSqoDzbenrco6XTE2T6kAqIHRKubOys47x7gdD2Oi16i0WG5If2t5hXuUI10og/s320/kerang_mutiara.jpg








F.       Peranan dalam Kehidupan Ditinjau dari Perspektif Islam

ª!$#ur t,n=y{ ¨@ä. 7p­/!#yŠ `ÏiB &ä!$¨B ( Nåk÷]ÏJsù `¨B ÓÅ´ôJtƒ 4n?tã ¾ÏmÏZôÜt/ Nåk÷]ÏBur `¨B ÓÅ´ôJtƒ 4n?tã Èû÷,s#ô_Í Nåk÷]ÏBur `¨B ÓÅ´ôJtƒ #n?tã 8ìt/ör& 4 ß,è=øƒs ª!$# $tB âä!$t±o 4 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« ֍ƒÏs% ÇÍÎÈ
45.  Dan Allah Telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
     Ayat ini menjelaskan bahwa hewan diciptakan dengan berbagai perbedaan karakteristiknya. Ada yang memiliki dua kaki, ada yang empat kaki, dan ada juga yang tidak memiliki kaki.
Dibalik semua  perbedaan itu, terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta manfaat bagi makhluk hidup yang lainnya. Termasuk mollusca yang memiliki peranan penting dalam kehidupan mannusia. Peranan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Peranan yang menguntungkan
a. Sebagai penyeimbang dalam ekosistem
b. Sebagai sumber makanan  yang mengandung protein
c. Sebagai penghasil mutiara
2. Peranan yang merugikan
a. Achatina fulica dan Pomacea caniculata menjadi hama bagi pertanian
b. Beberapa jenis kerang menjadi inang perantara bagi cacing-cacing   parasit pada manusia
Al-Baqarah (2) : 164

¨bÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏG÷z$#ur È@øŠ©9$# Í$yg¨Y9$#ur Å7ù=àÿø9$#ur ÓÉL©9$# ̍øgrB Îû ̍óst7ø9$# $yJÎ/ ßìxÿZtƒ }¨$¨Z9$# !$tBur tAtRr& ª!$# z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# `ÏB &ä!$¨B $uŠômr'sù ÏmÎ/ uÚöF{$# y÷èt/ $pkÌEöqtB £]t/ur $pkŽÏù `ÏB Èe@à2 7p­/!#yŠ É#ƒÎŽóÇs?ur Ëx»tƒÌh9$# É>$ys¡¡9$#ur ̍¤|¡ßJø9$# tû÷üt/ Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbqè=É)÷ètƒ ÇÊÏÍÈ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
     Dari ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan alam semesta ini semuanya ada hikmah tersendiri mulai dari langit, bumi, laut, manusia serta makhluk hidup lainnya dan lain . salah satunya adalah hewan. Semua kehidupan dialam ini  mempunyai peranan yang sangat luar biasa mulai dari yang kecil sampai ke yang besar, itu semua dapat diketahui dan dirasakan bagi orang-orang yang berfikir.















KESIMPULAN

A.  Ciri-ciri atau karakteristik mollusca
-       hewan triploblastik selomata; simetri bilateral; bertubuh lunak
-       hidup di perairan air tawar maupun asin atau di darat
-       tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel
-       reproduksi seksual secara internal maupun eksternal
-       bersifat dioseus atau monoseus
-       respirasi dengan insang atau rongga mantel
B.  Klasifikasi
1.    Kelas Polyplacophora atau Amphineura
2.    Kelas Grastopoda
3.    Kelas Bivalvia
4.    Kelas Chepalpoda
5.    Kelas Chaphoda
C.  Morfologi dan anatomi
Hewan-hewan pada filum Mollusca memiliki tubuh yang lunak, non-metameris, pada dasarnya bersifat bilateral simetris dan terbungkus dalam rumah berkapur yang berasal dari sekretnya sendiri. Semua mollusca selalu mempunyai masa muskular, disebut kaki yang bentuk dan fungsinya bervariasi menurut kelasnya. Mollusca mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi, dan reproduksi yang komplek
D.  Habitat
   Mollusca hidup secara heterotrof dengan makanan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya diair tawar, dilaut, dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup secara parasit.
E.  Siklus hidup
      Siklus hidup hewan Mollusca pendek, walaupun beberapa dari Mollusca dapat hidup sampai beberapa tahun. Nudibranchia dapat hidup selama 1 tahun, tiram hidup hingga 10 tahun, Unio 12 tahun, siput air tawar4-5 tahun, Loligo 2 tahun, cumi-cumi raksasa (Spector) mampu hidup selama 10 tahun.[6]
      Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
1.         Telur :
·           Masa Bertelur sampai menetas 7-14 hari
2.         Masa Pertumbuhan
·           Pertumbuhan awal 15-25 hari
·           Pertumbuhan lanjut 26-59 hari
3.          Dewasa
·           Masa berkembangbiak 60 hari sampai 3 bulan






















DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1994. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Campbell, Neil A. Dkk. 2012. Biologi edisi kedelapan jilid 2. Jakarta: Erlangga
Ibrahim. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang : UM press.
Johnson, 1965. Flora dan Fauna. Jakarta: Erlangga
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi invertebrata (teori dan praktek). Ciamis
Tjitrosomo, Siti Soetarmi. 2004. Biologi Edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga


[1] Adun, Zoologi Invertebrata, hal. 86-87
[2]Kimball, J.W. Biologi Jilid III Edisi V

[3]Johnson. Flora dan Fauna
[4]Ibrahim. Zoologi Avertebrata
[5] Adun, Zoologi Invertebrata, hal.86
[6] Adun, Zoologi Invertebrata, hal.86

Tidak ada komentar:

Posting Komentar