MAKALAH
HEPATICOPSIDA
(LUMUT HATI)
Diajukan untuk memenuhi Tugas Terstruktur
Mata
kuliah : Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu : Noviyanti Muspiroh M.P
Disusun oleh :
Kelompok 5
1.
Listianto Raharja
2.
Siti Nurussa’adah
3.
Tiara
4.
Usfatul ‘aeni
TARBIYAH BIOLOGI-B
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NUR JATI CIREBON
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan karunia-Nya kami masih diberikan kesehatan dan
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada pembaca tentang kehidupan Hepatcopsida.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan,
oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya
bagi pembaca.
Cirebon, 18 November 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Kelompok
lumut yang dimasukan dalam kelas hepaticopsida dikenal dengan nama umum lumut
hati. Kelas ini sebelumnya juga dikenal dengan nama Hepaticas. Lumut hati
meliputi sekitar 5000 spesies. Meskipun kelompok ini merupakan tumbuhan toleran
terhadap kekeringan, kebanyakan lumut hati dijumpai pada habitat lembab atau
ternaungi. Umut hati dapat hidup disemua lingkungan, kecuali di laut. Beberpa
anggotanya tenggeam atau stengah tenggelam di air sungai, atau tempat-tempat
yang tergenang secara periodik. Namun demikian sebagian besar lumut hati hidup
terestrial dan epifit.
Struktur dan morfologi spesies-spesies lumut hati
sangat bervariasi. Lumut hati dapat dibedakan menjadi dua kelopok, yaitu :
lumut hati bertalus ( marchantiales dan meztgeriales) dan lumut hati berdaun
(jungermanniales). Kelompok lmut hati berdaun dan beberapa yang beralus
mempunyai sel-sel yang mengandung badan dengan tetes minyak di dalamnya (oil
body). Dalam siklus hidupnya lumut hati membentuk pratonema berupa talus .
berbeda dengan lumut sejati yang protonemanya seperti alga berbentuk filamen.
Setiap protnema bertalus hanya menghasilkan satu tunas indiviu baru. Di dalam
kapsul selain spora juga dibentk slater yang berfungsi membantu penyebaran
spora.
2.
RUMUSAN
MASALAH
Penulis membatasi laporan ini seputar :
1.
Kelompok tumbuhan lumut hati
2.
Perkembangan dan pertumbuhan lumut hati
3.
Karakteristik lumut hati
4.
Klasifikasi lumut hati
5.
Reproduksi lumut hati
6.
Peranan lumut hati
3.
TUJUAN
1. Dapat
mengetahui karakterastik lumut hati
2. Dapat
mengetahui klasifikasi lumut hati
3. Dapat
mengetahui reproduksi lumut hati
4. Dapat
mengetahui manfaat pada lumut hati
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik
Marchantiophyta
(Hepaticophyta) atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah,
atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati
dan banyak lekukan. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap
zat-zat makanan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan
daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan
kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati
beranggota lebih dari 6000 spesies.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus
sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan
lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut
alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu
memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara
aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok
dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan
porella.
Kebanyakan lumut hati hidup di
tempat-tempat yang basah, oleh sebab itu tubuhnya mempunyai struktur yang
higromorf. Bentuk lain jarang ditemukan,
meskipun ada pula yang terdapat pada tempat-tempat yang amat kering, misalnya
pada kulit-kulit pohon, di atas tanah atau batu cadas, sehingga tubuhnya perlu
mempunyai stuktur yang xeromorf. Dalam tubuh terdapat alat penyimpan air, atau
dapat menjadi kering tanpa mengakibatkan kematiannya. Yang bersifat epifit ada
yang dapat hidup pada daun pohon-pohon dalam rimba daerah tropika, dan karena
hidupnya di atas daun itu lumut tadi merupakan suatu bentuk ekologi yang khusus
yang dinamakan epifit.
Sebagian besar lumut hati mempunyai
sel-sel yang mengandung minyak. Minyak itu terdapat dalam bentuk yang spesifik,
kebanyakan berupa kumpulan tetes-tetes minyak atsiri. Dalam Berdasarkan bentuk
talusnya, lumut hati di bagi menjadi dua kelompok yaitu: lumut hati bertalus
dan lumut hati berdaun. Pada kedua kelompok tumbuhan tersebut tubuhnya
berbentuk dorsiventral, yakni tubuh bagian atas bagian atas di sebut dorsal dan
bagian bawah di sebut ventral.bentuk demikian minyak tadi tidak dapat ditemukan
pada tumbuhan lain.
Ciri umum dari lumut hati :
Ciri umum dari lumut hati :
1. tubuhnya masih berupa talus dan
mempunyai rhizoid.
2. gametofitnya membentuk anteredium
dan arkegonium yang berbentuk seperti payung.
3. sporofit perumbuhannnya terbatas
karena tidak mempunyai jaringan meristematik.
4. berkembang
biak secara generatif dengan oogami, dan secara vegetatif dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram.
5. habitatnya
ditempat lembab
B. KLASIFIKASI HEPATICOPSIDA
Ø Ordo Marchantiales
Ciri –ciri sebagai berikut :
Ciri –ciri sebagai berikut :
Ø Gametofit berupa talus sederhana
Ø
Struktur anatomi talus memperlihatkan difrensiasi jaringan, ada ruang uadara
dan poros
Ø
Gametangium letaknya tenggelam didalam talus, arkegonium mempunyai 6 sel
saluran leher
Ø Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri
dari kaki, seta dan kapsul
Ordo Marchantiales terdiri 6 famili yaitu
v Famili Ricciaceae contohnya Riccia fluitan
v Famili Corsiania contohnya Corsinia
v Famili Targoniaceae contohnya Targonia
v Famili Marchantiaceae contohnya Marchantia
v Famili Monocleaceae contohnya Monoclea
v Famili Monocarpaceae contohnya Monocarpa
Ø Ordo
Spaerocarpales
Ciri-ciri sebagai berikut :
Ciri-ciri sebagai berikut :
Ø
Gametofit berupa talus sederhana
Ø
Struktur anatomi talus tidak memperlihatkan difrensiasi jaringan, tidak ada
ruang udara dan poros
Ø Gametangium
diselubungi involukrum, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher
Ø
Sporofit terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Contohnya Spaerocarpa
Contohnya Spaerocarpa
Ø Ordo
Jungermanniales
Ciri-ciri sebagai berikut:
Ciri-ciri sebagai berikut:
Ø
Gametofit berupa talus sederhana
Ø
Arkegonium diselubungi involukrum dan mempunyai 5 sel saluran leher
Ø
Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Ø Ordo
Calobryales
Ciri –ciri sebagai berikut :
Ciri –ciri sebagai berikut :
Ø
Gametangium tidak mempunyai batang dengan daun-daun yang tersusun dalam 3 baris
Ø
Gametangium terbenuk diujung batan, arkegonium mempunyai 4 sel saluran leher
Ø
Sporofit terdiri dari kapsul saja
Contohnya Calobryum, Haplomitrium
Contohnya Calobryum, Haplomitrium
Berdasarkan bentuk talusnya, lumut
hati di bagi menjadi dua kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut
hati berdaun. Pada kedua kelompok tumbuhan tersebut tubuhnya berbentuk
dorsiventral, yakni tubuh bagian atas bagian atas di sebut dorsal dan bagian
bawah di sebut ventral. Organ seksual tumbuh terjadi di permukaan bagian
dorsal. Tubuh tumuhan ini menutupi tanah, berpaut pada tanah dengan rizoid yang
berbentuk benang. Rizoid itu semacam rambut akar, pada tumbuhan tinggi tetapi
berlawanan denganya, biasanya tumbuh pada generasi gametofit.
Tubuh tumbuhan kelompok pertama
(lumut hati bertalus) menujukan cirri-ciri tertentu yang berkembang secara
perlahan dari tumbuhan darat tanpa pembuluh yang tidak di miliki oleh tumbuhan
yang tidak dimiliki oleh nenek moyangnya yang hidup di air. Di antaranya adalah
rizoid dan bagian lain yang beradaptasi terhadap daratan, sepertihalnya adanya
jaringan kutikula yang menutup lapisan epidermis, dan spora berdinding tebal
yang di sesuaikan dengan penyebaran melalui udara.
a. Lumut Hati
Berdaun
Kelompok tumbuhan yang terbesar ini
diantara lumut hati kadang-kadang disebut juga lumut sisik. Umumnya tumbuh
subur pada balok-balok kayu, tanah lembab atau t7umbuh sebagai epifit pada
batang atau cabang pohon. Contoh dari kelompok ini adalah Porella.
Tubuh tumbuhan ini khas dorsiventral, dan tersusun dari suatu sumbu dengan
bentuk-bentuk seperti pada daun. Tidak ada atau sedikit saja diferensiasi
internal dalam jaringannya. Struktur yang seperti daun itu tumbuh lateral pada
kedua sisi sumbu. Dunia lateral kadang-kadang terbagi menjadi dua bagian.
Daun tingkat ketiga muncul dari
permukaan ventral. Terkadang-kadang lumut hati berdaun dikeluarkan dengan lumut
sejati, tetapi dapat diperbedakan jika diperhatikan struktu vegetativnya secara
berhati-hati. Lumut sejati bentuknya simetri radial, artinya daun-daunnya
melekat sekeliling batang, berlawanan dengan lumut hati yang telah dujelaskan
di atas. Selain itu, lumut sejati mempunyai tulang tengah yang tidak terdapat
pada lumut hati.
Organ seksual macam lumut ini tumbuh
pada generasi gametifit. Anterida tumbuh pada ketiak daun dan arkegonia tumbuh
di ujung, pada apeks pucuk utama atau cabang-cabangnya. Sporofit dilengkapi
dengan kaki, tangkai, dan kapsul, yang membuka dengan empat katup.
b. Lumut hati
bertalus
Kelompok tumbuhan ini menarik karena
bentuknya bercabang-cabang. Setiap kali kali talu membagi diri, pembagianya
mengarpu menjadi dua cabang yang sama atau lebih. Pertumbuhanya terjadi melalui
aktifitas dari satu atau lebih sel ujung yang ada pada lekukan-lekukan talus.
Talus bercabang ini bentknya serupa dengan hati mamalia, oleh karena itu
dinamakan lumut hati atau hepaticeae. Contoh dalam kelompok ini antara lain
adalah Ricciciocarpus natans biasanya tumbuh terapung di air atau pada
tanah yang lembab. Berbaga spesies Riccia, yang lebih banyak cabangnya,
dan biasanya membentuk raset bila tumbuh pada tanah lembab. Recciciocarpus dan
Riccia yang bekerabat dekat merupakan lumut hati yang sederhana. Sifat
sederhana ini agaknya kerena reduksi pada bentuk nenek moyangnya yang jauh
lebih komplek dan bukan merupakan sifat primitive yang menurun.
Setelah spora Ricciciocarpus
berkecambah, terjadi perkembangan talus berbentuk hati yang lebarnya lebih
kurang 1 cm. masa besar talusnya mengapung pada permukaan air kolam dan sungai
kecil yang mengalir lambat. Pada bagian ventral terdapat beberapa rizoid dan
banyak sekali sisik yang berwarna kecoklat-coklatan. Keduanya berfungsi untuk
absorbsi air bila tumbuh di atas tanah, rizoid bertambah banyak dan jumlah
sisik-sisik di permukaan dorsal talus itu terdapat pori yang terbuka dan
merupakan ruang udara yang internal.
Reproduksi tumbuhan ini di lakukan
melalui fragmentasi talus dan melalui spora yang di bentuk pada proses seksual.
Organ seksual pada Ricciciocarpus terdapat pada dasar alur-alur di bagian
dorsal talusnya. Arkogenium yang merupakn organ betina, berbentuk botol atau
labu. Dan berisi sel telur di dasarnya. Di atas sel telur terdapat semacam
sumbat yang di namakan sel kanal ventral. Leher labu arkegonium berisi
sederetan sel yang di namakan sel kanal leher. Anteridium bentuknya oval dengan
dinding satu lapis sel. Dinding yang berbentuk pagar ini melingkupi masa sel
yang amat kecil yang berkembang menjadi sperma atau sel jantan atau di sebut
juga anterozoid.
C. HABITAT
Pada umumnya
atau dapat dikatakan kebanyakan lumut hati hidup di tempat-tempat yang basah.
Dalam tubuh terdapat tubuh terdapat alat penyimpanan air, atau dapat menjadi
kering tanpa mengakibatkan kematiannya. Yang bersifat epifit ada yang dapat
hidup pada daun pohon-pohon dalam imba daerah tropika, dan karena hidupnya di
atas daun itulah hingga lumut tadi merupakan suatu bentuk ekologi yang khusus
dinamakan epifit.
D. REPRODUKSI
Pekembangbiakan pada
lumut hepticopsida :
a.
secara aseksual menggunakan spora dan
tunas.
b.
secara seksual contohnya marchantia
c.
anteredium terpancang pada permukaan
atas, bentuknya seperti cakram. Dasar bunga betina agak melebar dan berbentuk
paying, dengan cuping berbentuk jari, umumnya berjumlah 9. Arkegonium tumbuh
pada alur-alur diantara cuping-cuping dengan leher menekuk kebawah. Anteredium
merekah, mengeluarkan sperma menuju ke arkegonium, generasi sporofit dari telur
yang sudah dibuahi (zigot). Zigot membelah membentuk embrio (bentuk bola),
bagian pangkal dari embrio membentuk kaki masuk ke jaringan reseptakel. Bagian
terbesar dari janin membentuk kapsul yang dipsahkan dari bagian kaki oleh zona
yang terdiri dari sel-sel yang disebut tangkai. Kapsul berisi sel-sel induk
spora yang berkelompok yaitu benang-benang memanjang dengan dinding bagian
dalam terpilin. Setelah meiosis terbentuklah tetraspora, tangkainya memanjang,
arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong kebawah. Kapsul
lalu mongering dan terbuka memancarkan spora, lepasnya spora dari kapsul
dibantu oleh elater yang sifatnya higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul,
elater menggulungmenjadi kering dan menggandakan gerakan sentakan yang melebar
spora keudara.
E. PERAN DAN
MANFAAT HEPATICOPSIDA
1.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai
penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons),
dan sebagai penyerap polutan.
2.
Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen
tata ruang
3.
Marchantia polymorpha dahulu digunakan untuk
pengobatan hepatitis
Contoh Gambar dari lumut
hati:
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Bentuk tubuh hepaticopsida
berupa
lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan, tubuhnya
memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan
banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari
tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000
spesies.
2.
rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat
makanan.
3.
Karakteristik lumut hati
diantaranya : tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid, gametofitnya
membentuk anteredium dan arkegonium yang berbentuk seperti payung, sporofit
perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik,
berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan secara vegetatif dengan fragmentasi,
tunas, dan kuncup eram.
4.
Klasifikasi Hepaticopsida
Ø
Ordo Marchantiales
Ø
Ordo Spaerocarpales
Ø
Ordo Jungermanniales
Ø
Ordo Calobryales
5.
Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati di bagi
menjadi dua kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun.
6. Habitat
hepaticopsida pada umumnya hidup di tempat-tempat yang basah, menempel di
bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab dan dalam tubuh terdapat tubuh
terdapat alat penyimpanan air, atau dapat menjadi kering tanpa mengakibatkan
kematiannya.
7.
Pekembangbiakan pada lumut hepticopsida
secara aseksual menggunakan spora dan tunas, secara seksual contohnya
marchantia
8.
Peranan dan manfaat hepaticopsida diantaranya memiliki
peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat
selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1999. Biologi jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:
UI-Press.
Tjitroseopomo, gembong.1989.Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar