Selasa, 27 Januari 2015

MAKALAH KERUSAKAN SISTEM PERNAFASAN & KEMAJUAN DALAM BIDANG KEDOKTERAN UNTUK MENGATASINYA

MAKALAH
KERUSAKAN SISTEM PERNAFASAN & KEMAJUAN DALAM BIDANG KEDOKTERAN UNTUK MENGATASINYA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah
Struktur Hewan
Dosen pengampu : Yuyun Maryuningsih


Di susun oleh kelompok 9 :
1.      Kiki Amalia
2.      Lisa Rachmawati
3.      Rani Dwi Ningrum
4.      Ratna Komala
                                                                                                    
TARBIYAH IPA BIOLOGI B/III



KEMENTRIAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013





KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah puji dan syukur atas ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan karunianya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu dan makalah ini yang berjudul : “Kerusakan Sistem Pernafasan & Kemajuan Dalam Bidang Kedokteran Untuk Mengatasinya”.
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Struktur Hewan. Semoga makalah yang disusun oleh penyusun ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Demikian makalah ini dibuat kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan maka dari pada itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi, dan  atas kritik dan saran kami  ucapkan terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr. Wb

                                                                                    Cirebon , 22 November 2013
                                                                                              


                                                                                                 Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.
Pengertian pernapasan atau respirasi sendiri adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
rongga hidung
à faring à trakea à bronkus  à paru-paru (bronkiol dan alveolus). Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
Namun banyak sekali kelainan dari sistem pernapasan yang dapat mengganggu proses dari pernapasan kita. Dalam makalah ini akan dibahas tentang beberapa kerusakan pada sistem pernapasan dan kemajuan dalam bidang kedokteran yang berkaitan dengan ganggguan sistem pernapasan.

B.  RUMUSAN MASALAH
1.      Kerusakan apa saja yang dapat mengganggu kerja dari sistem pernapasan ?
2.      Apa saja penyebab-penyebab dari kerusakan sistem pernapasan ?
3.      Sejauh manakah kemajuan dalam bidang kedokteran dalam masalah penanganan pada gangguan sistem pernapasan ?

C.  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui penyakit-penyakit dari gangguan sistem pernapasan
2.      Untuk memahami penyebab dari gangguan sistem pernapasan
3.      Untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dalam bidang kedokteran dalam masalah penanganan pada gangguan sistem pernapasan.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.      KERUSAKAN PADA SISTEM PERNAPASAN
Beberapa kelainan dan penyakit akibat kerusakan pada sistem pernapasan pada manusia antara lain sebagai berikut :
a.           Asma
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas.  Penyempitan saluran pernapasan dapat disebabkan oleh hal berikut :
§  Sumbatan jalan nafas yang sebagian reversibel.
§  Radang jalan nafas sehingga merusak sel epitel saluran nafas.
§  Reaksi yang berlebihan pada jalan nafas terhadap berbagai rangsangan, misal reaksi alergi.
Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma. Penderita asma diobati dengan obat-obatan yang disebut bronkodilator. Obat ini tidak diminum atau disuntikkan ke penderita tetapi digunakan sebagai inhaler (dihirup).

b.          Bronkitis Kronis
Penyebab dari penyakit ini adalah Peradangan kronis pada saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis. Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan dahak berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu lembap dan dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.
Gejalanya seperti suara serak, mengi, dan sesak napas juga timbul. Akhirnya si penderita merasa sesak napas bahkan di saat sedang istirahat. Jika terjadi infeksi saluran napas sekunder, dahak dapat berubah warna dari bening atau putih menjadi kuning atau hijau.

c.           Faringitis
Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan atau kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok.

d.          Emfisema
Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Pada emfisema, gelembung udara (alveolus) menjadi teregang berlebihan. Mereka juga meluruh dan menyatu sehingga luas permukaan penyerap oksigen jadi berkurang. Alveolus tidak hanya kehilangan daerah pertukaran udaranya, tapi udara juga terjebak di dalam akibat penurunan elatisitas dinding alveolus. Akibatnya, paru-paru mengembang berlebihan, volume udara yang masuk dan keluar paru-paru berkurang, dan lebih sedikit oksigen yang dapat diserap ke dalam aliran darah. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas.
Sebagian besar penderita emfisema adalah para perokok berat dalam waktu lama, walaupun kelainan bawaan langka yang disebut defisiensi alfa1-antitripsin juga dapat menyebabkan emfisema. Meskipun kerusakan akibat emfisema biasanya ireversibel (tak bisa kembali), berhenti merokok kadang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan memungkinkan silia untuk pulih kembali. Silia sendiri adalah rambut-rambut kecil di permukaan lapisan saluran udara paru-paru.
Gejala dari penyakit ini adalah sesak napas, mengi, sesak dada, mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik, batuk kronis, kehilangan nafsu makan dan berat, serta kelelahan.
Jika Anda perokok, berhenti merokok adalah cara pencegahan terbaik. Bagi yang sudah terkena, berhenti merokok dapat mengurangi penyebaran penyakit.

e.           Pneumonia (radang paru-paru)
Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia. Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.
Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di salah satu paru-paru atau keduanya.

f.            Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru.
TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1)   Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15 tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
2)   Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
3)   Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.
g.           Pneumotoraks 
Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura. Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru "terisap" ke dalam dinding dada.

h.          Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK terutama meliputi bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi bersamaan.
Gejala utama dari penyakit ini sesak napas, batuk, dan produksi sputum (riak). Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan expectoratorian.
Penyebabnya adalah udara masuk dan keluar dari paru-paru terhambat dan kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen untuk memenuhi kebutuhan normal tubuh berkurang. Sejauh ini faktor penyumbang terbesar risiko PPOK adalah merokok.

i.             Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.
j.            Dipteri
Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diptherial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan bakteri tersebut.
k.          Kanker paru-paru
Biasanya terjadi Pada usia setengah baya yang sering merokok. Penyakit ini dapat dipicu oleh polusi udara dan polusi asap rokok yang mengandung hidrokarbon termasuk benzopiren.

B.       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuiTqKMOav2DR6AEwXgWtSZSKLAqjHghetpHrgtarFbxaVsarsSZUqMnderCeyH3lg6xJ6DRmy8mn33dg2RjngA8CrZx4BFuzvCRwsW-1Kq4KC5hbBo8eaJSidDfMCwZT1NVTFcpH6wibX/s1600/Teknologo-Trakeotomi-Pernapasan.jpgKEMAJUAN DALAM BIDANG KEDOKTERAN UNTUK MENGATASINYA
1.      Trakeotomi
Trakeotomi adalah adalah Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan. Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasannya.
¨  Indikasi dari Trakeostomi adalah :
¦   Mengatasi obstruksi laring
¦   Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran napas atas (rongga mulut, sekitar lidah dan faring)
¦   Mempermudah penghisapan sekret dari bronkus pada pasien yang tidak dapat mengeluarkan secara fisiologik (pasien koma)
¦   Untuk memasang respirator
¦   Untuk mengambil benda asing dari subglotik, apabila tidak mempunyai fasilitas untuk bronkoskopi
¨  Alat-alat trakeotomi :
Ada banyak alat-alat yang digunakan dalam proses trakeotomi, adalah sebagai berikut       :
¦  Semprit dengan obat analgesia (novokain)
¦  Pisau (skalpel)
¦  Pinset anatomi
¦  Gunting panjang yang tumpul
¦  Sepasang pengait yang tumpul
¦  Klem arteri
¦  Gunting kecil yang tajam
¦  Kanul trakea dengan ukuran yang cocok

2.      Pulmotor
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisvvAlf5mwx-BFFTpmUl55Ys0eO_GYbKUoko8_jBex02rVv33SK0UP0JV41JkbAkBXcf5Mx0f4g8fxcktSs5xPbRMg3L-cAP-CmXsHJSZMiWrjvisaANMnWELsZlom3y5KuNZNl7miQvny/s1600/Pulmotor-alat-bantu-pernapasan-201x300.jpg            Pulmotor adalah alat untuk melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik.Apabila dirumah sakit ini sering terlihat dilengkapi dengan tabung oksigen yang besar atau sudah dibuat instalasi khusus yang dilengkapi dengan klep atau alat khusus dalam setiap ruang pasien.
3.      Spirometer
Spirometer : alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang atau mengukur aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru dan dicatat dalam grafik volum per waktu serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.
¨  Prinsip Kerja Spirometer
Spirometer menggunakan prinsip salah satu hukum dalam fisika yaitu hukum Archimedes. Hal ini tercermin pada saat spirometer ditiup, ketika itu tabung yang berisi udara akan naik turun karena adanya gaya dorong ke atas akibat adanya tekanan dari udara yang masuk ke spirometer. Spirometer juga menggunakan hukum newton yang diterapkan dalam sebuah katrol . Katrol ini dihubungkan kepada sebuah bandul yang dapat bergerak naik turun. Bandul ini kemudian dihubungkan lagi dengan alat pencatat yang bergerak diatas silinder berputar.
¨  Cara Kerja
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh98BrHzxLNRupjmUxYZwqh6pgGsaOlay_1E_cSrO4leoAjPrEhBlxo90OITVFHEnq0mFTIH7IYRGYAbQQ0olxE59h3jO8t4WLFhLi0V9dZkdImKAwxi0jZXNfpQDqOptWG0l5afYqEu8ne/s1600/Spirometer-teknologi-pernafasan-257x300.jpegSebenarnya cara kerja spirometer cukup mudah yaitu sesorang disuruh bernafas (menarik nafas dan menghembuskan nafas) di mana hidung orang itu ditutup. Tabung yang berisi udara akan bergerak naik turun, sementara itu drum pencatat bergerak putar (sesuai jarum jam) sehingga pencatat akan mencatat sesuai dengan gerak tabung yang berisi udara. Lihat gambar dibawah ini :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_tLuzE2BEUbPquuEz-IU7T42FSGsTNZV4URkNxqYDmeAPy_pIC4zdYsa2j2H6wv4dpRJD88QJvqyKrXxQVxiISp0FWnvQb-eMB24eoZtdksj7suCEPQ4dhtizJowDrdLLM5WKtAIUejE/s320/spirometer+1.jpg
¨  Manfaat Spirometer
Manfaat dari Spirometer ini untuk pengukuran Laju Metabolisme. Dalam penetapan laju metabolisme, konsumsi Oksigen umumnya diukur dengan menggunakan spirometer yang diisi dengan O2 dan suatu sistem yang mengabsorpsi CO2. Bandul Spirometer dihubungkan dengan alat pencatat yuang bergerak diatas suatu silinder yang berputar, sementara bandul bergerak naik turun.Dengan menarik garis sepanjang grafik yang dibuat,akan diperoleh suatu kemiringan tertentu yang sebanding dengan besarnya konsumsi O2.Jumlah O2 yang dipakai (dalam ml) persatuan waktu dikoreksi pada suhu dan tekanan standar,kemudian dikonversikan menjadi energi yaitu dengan dikalikan 4,82 kcal/L O yang dipakai.



4.      Oxygen catheter
Oxygen catheter atau Oxygen cannula adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke dalam lubang hidung.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTC8XR57ByiHucVoXbsoRQEHzPRZy_2CwkSuVdys9QznHyx_vLZ3b9IYjiuLV7F9xKzc_XpCXTPhwAJKYmkkdZQS6Jf6rDVcQxaSorSLi-4Y_7ub8-_e08hIpliWPowjqgpKgzOjp1_ymX/s1600/Oxygen-catheter-300x300.jpeg




5.      Radiasi Menggunakan sinar-X
Radiasi menggunakan sinar – X (rontgen) biasanya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit pada alat pernapasan, misalnya kanker paru-paru. Adapun cara kerja alat rontgen adalah sebagai berikut : Pasien menarik napas dalam-dalam dan berdiri tegak menghadap lapisan film. Mesin rontgen berada sekitar  meter belakang pasien. Metode yang umum dilakukan  yaitu PA (Posterior ke anterior), dimana sinar -X akan menyinari  bagian tubuh dari belakang masuk melewati tubuh dan keluar dibagian depan. Bila mesin ada didepan pasien maka sinar –X masuk dari bagian depan dan keluar dari bagian belakang, metodenya disebut AP (Anterior ke posterior).














BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.      Ada banyak penyakit yang disebabkan karena kerusakan pada sistem pernapasan, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang.
b.      Bronkitis Kronis adalah Peradangan kronis pada saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok.
c.       Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan atau kerongkongan terasa kering.
d.      Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru.
e.       Pneumonia (radang paru-paru) adaalah peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia.
f.       Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
g.      Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura.
h.      Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat.
i.        Efusi pleura adalah kondisi dimana cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru.
j.        Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diptherial.
k.      Kanker paru-paru, penyakit ini dapat dipicu oleh polusi udara dan polusi asap rokok yang mengandung hidrokarbon termasuk benzopiren.
2.      Ada beberapa alat kedokteran yang dapat menangani sebagian dari penyakit diatas, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Trakeotomi adalah adalah Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan. Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasannya.
b.      Pulmotor adalah alat untuk melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik.
c.       Spirometer adalah alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang atau mengukur aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru dan dicatat dalam grafik volum per waktu serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.
d.      Oxygen catheter atau Oxygen cannula adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke dalam lubang hidung.
e.       Radiasi menggunakan sinar – X (rontgen) biasanya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit pada alat pernapasan, misalnya kanker paru-paru.
B.       Kritik dan Saran
Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan  saran sebagai berikut:
1.      Perlu adanya usaha usaha untuk  mencegah sistem respirasi pada manusia yang rentan terhadap penyakit pernapasan.
2.      Menyadari bahwa sistem respirasi berkaitan dengan lingkungan.
3.      Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangat diharapkan.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://mengobati.org/teknologi-yang-berkaitan-dengan-sistem-       pernapasan (Diakses 30 Oktober 2013 pukul 17.15)
Anonim.(http://info.medion.co.id). (Diakses 30 Oktober pukul 17.15)






4 komentar:

  1. Terimakasih, materinya bermanfaat. :) :D

    BalasHapus
  2. makasih banyak, ini sangat membantu saya dalam tugas Biologi

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. terimakasih banyak ini sangat bermanfaat untuk materi kuliah saya

    BalasHapus