MAKALAH
KERUSAKAN SISTEM
PERNAFASAN & KEMAJUAN DALAM BIDANG KEDOKTERAN UNTUK MENGATASINYA
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Terstruktur Mata Kuliah
Struktur Hewan
Dosen pengampu : Yuyun Maryuningsih
Di susun oleh kelompok 9 :
1. Kiki
Amalia
2. Lisa
Rachmawati
3. Rani
Dwi Ningrum
4. Ratna
Komala
TARBIYAH IPA
BIOLOGI B/III
KEMENTRIAN AGAMA
ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr. Wb
Alhamdulilah puji dan syukur atas ke hadirat Allah Swt
yang telah memberikan karunianya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu dan makalah ini yang berjudul : “Kerusakan Sistem Pernafasan & Kemajuan Dalam
Bidang Kedokteran Untuk Mengatasinya”.
Adapun tujuan penulis membuat
makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Struktur Hewan.
Semoga makalah yang disusun oleh penyusun ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
pembaca.
Demikian makalah ini dibuat kami
menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
dan maka dari pada itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai
kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi, dan atas kritik dan saran
kami ucapkan terima kasih.
Wassalamua’laikum Wr. Wb
Cirebon
, 22 November 2013
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sistem pernapasan atau sistem
respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan
berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk
membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma
menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun
memiliki sistem pernapasan.
Pengertian pernapasan
atau respirasi sendiri adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan.
Sistem pernapasan
pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme
pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
rongga hidung à faring à trakea à bronkus à paru-paru (bronkiol dan alveolus). Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
rongga hidung à faring à trakea à bronkus à paru-paru (bronkiol dan alveolus). Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
Namun banyak sekali
kelainan dari sistem pernapasan yang dapat mengganggu proses dari pernapasan
kita. Dalam makalah ini akan dibahas tentang beberapa kerusakan pada sistem
pernapasan dan kemajuan dalam bidang kedokteran yang berkaitan dengan ganggguan
sistem pernapasan.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Kerusakan
apa saja yang dapat mengganggu kerja dari sistem pernapasan ?
2. Apa
saja penyebab-penyebab dari kerusakan sistem pernapasan ?
3. Sejauh
manakah kemajuan dalam bidang kedokteran dalam masalah penanganan pada gangguan
sistem pernapasan ?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui penyakit-penyakit dari gangguan sistem pernapasan
2. Untuk
memahami penyebab dari gangguan sistem pernapasan
3. Untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan dalam bidang kedokteran dalam masalah
penanganan pada gangguan sistem pernapasan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. KERUSAKAN
PADA SISTEM PERNAPASAN
Beberapa kelainan dan penyakit
akibat kerusakan pada sistem pernapasan pada manusia antara lain sebagai
berikut :
a.
Asma
Asma
dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan
penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang.
Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyempitan saluran pernapasan dapat
disebabkan oleh hal berikut :
§ Sumbatan jalan
nafas yang sebagian reversibel.
§ Radang jalan
nafas sehingga merusak sel epitel saluran nafas.
§ Reaksi yang
berlebihan pada jalan nafas terhadap berbagai rangsangan, misal reaksi alergi.
Penyakit
ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak
sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma. Penderita asma
diobati dengan obat-obatan yang disebut bronkodilator. Obat ini tidak diminum
atau disuntikkan ke penderita tetapi digunakan sebagai inhaler (dihirup).
b.
Bronkitis Kronis
Penyebab dari
penyakit ini adalah Peradangan kronis pada
saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi
akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis. Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama
menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap
tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama terhadap zat polutan. Saluran
udara yang meradang mulai menghasilkan dahak berlebihan, awalnya menyebabkan
batuk mengganggu di waktu lembap dan dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.
Gejalanya seperti suara serak, mengi, dan sesak napas juga
timbul. Akhirnya si penderita merasa sesak napas bahkan di saat sedang
istirahat. Jika terjadi infeksi saluran napas sekunder, dahak dapat berubah
warna dari bening atau putih menjadi kuning atau hijau.
c.
Faringitis
Faringitis
merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan
makanan atau kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok.
d.
Emfisema
Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang
melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Pada emfisema,
gelembung udara (alveolus) menjadi teregang berlebihan. Mereka juga meluruh dan
menyatu sehingga luas permukaan penyerap oksigen jadi berkurang. Alveolus tidak
hanya kehilangan daerah pertukaran udaranya, tapi udara juga terjebak di dalam
akibat penurunan elatisitas dinding alveolus. Akibatnya, paru-paru mengembang
berlebihan, volume udara yang masuk dan keluar paru-paru berkurang, dan lebih
sedikit oksigen yang dapat diserap ke dalam aliran darah.
Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang
diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami
batuk kronis dan sesak napas.
Sebagian besar penderita emfisema adalah para perokok berat
dalam waktu lama, walaupun kelainan bawaan langka yang disebut defisiensi
alfa1-antitripsin juga dapat menyebabkan emfisema. Meskipun kerusakan akibat
emfisema biasanya ireversibel (tak bisa kembali), berhenti merokok kadang dapat
memperlambat perkembangan penyakit dan memungkinkan silia untuk pulih kembali.
Silia sendiri adalah rambut-rambut kecil di permukaan lapisan saluran udara
paru-paru.
Gejala dari penyakit
ini adalah sesak napas, mengi,
sesak dada, mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik, batuk kronis, kehilangan
nafsu makan dan berat, serta kelelahan.
Jika Anda perokok, berhenti merokok adalah cara pencegahan
terbaik. Bagi yang sudah terkena, berhenti merokok dapat mengurangi penyebaran
penyakit.
e.
Pneumonia (radang paru-paru)
Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu
alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia.
Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di
paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar
paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang
luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.
Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang
menyerang seberkas jaringan di salah satu paru-paru atau keduanya.
f.
Tuberculosis (TBC)
TBC
adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam
alveolus terdapat bintil-bintil. TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar
orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami
gejala, hal ini disebut latent tuberculosis. Apabila penderita latent
tuberculosis tidak menerima pengobatan maka akan berkembang
manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah kondisi
di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri tuberculosis
yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama pada bagian
paru-paru.
TBC
dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut.
1) Pengguna
vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari
bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15
tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
2) Pengobatan
pada pasien latent tuberculosis.
3) Pengobatan
pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6
bulan tidak boleh putus.
g.
Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru
atau yang disebut pleura. Pneumotoraks
terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam
rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh
lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan
tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru
memungkinkan paru-paru "terisap" ke dalam dinding dada.
h.
Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai
karakteristik keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK
adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru
secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK terutama meliputi
bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi bersamaan.
Gejala utama dari penyakit ini sesak napas, batuk, dan
produksi sputum (riak). Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru,
bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan
expectoratorian.
Penyebabnya
adalah udara masuk dan keluar dari paru-paru
terhambat dan kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen untuk memenuhi
kebutuhan normal tubuh berkurang. Sejauh ini faktor penyumbang terbesar risiko
PPOK adalah merokok.
i.
Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang
mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi
paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru
mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti
pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat
menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter
yang menekan paru-paru.
j.
Dipteri
Merupakan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diptherial
yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir
yang dihasilkan bakteri tersebut.
k.
Kanker paru-paru
Biasanya
terjadi Pada usia setengah baya yang sering merokok. Penyakit ini dapat dipicu
oleh polusi udara dan polusi asap rokok yang mengandung hidrokarbon termasuk benzopiren.
1.
Trakeotomi
Trakeotomi adalah adalah Pembuatan
lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan. Trakeotomi
biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada saluran pernapasannya.
¨ Indikasi dari Trakeostomi adalah :
¦
Mengatasi obstruksi laring
¦
Mengurangi ruang rugi (dead air space)
di saluran napas atas (rongga mulut, sekitar lidah dan
faring)
¦
Mempermudah penghisapan sekret dari
bronkus pada pasien yang tidak dapat mengeluarkan secara
fisiologik (pasien koma)
¦
Untuk memasang respirator
¦
Untuk mengambil benda asing dari
subglotik, apabila tidak mempunyai fasilitas untuk bronkoskopi
¨ Alat-alat trakeotomi :
Ada banyak alat-alat yang digunakan
dalam proses trakeotomi, adalah sebagai berikut :
¦ Semprit
dengan obat analgesia (novokain)
¦ Pisau
(skalpel)
¦ Pinset
anatomi
¦ Gunting
panjang yang tumpul
¦ Sepasang
pengait yang tumpul
¦ Klem
arteri
¦ Gunting
kecil yang tajam
¦ Kanul
trakea dengan ukuran yang cocok
2.
Pulmotor
Pulmotor adalah alat untuk
melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada
orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock
karena sengatan listrik.Apabila dirumah sakit ini sering terlihat dilengkapi
dengan tabung oksigen yang besar atau sudah dibuat instalasi khusus yang
dilengkapi dengan klep atau alat khusus dalam setiap ruang pasien.
3.
Spirometer
Spirometer : alat untuk
mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang atau mengukur
aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru dan dicatat dalam grafik volum per
waktu serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.
¨ Prinsip Kerja
Spirometer
Spirometer
menggunakan prinsip salah satu hukum dalam fisika yaitu hukum Archimedes. Hal
ini tercermin pada saat spirometer ditiup, ketika itu tabung yang berisi udara
akan naik turun karena adanya gaya dorong ke atas akibat adanya tekanan dari
udara yang masuk ke spirometer. Spirometer juga menggunakan hukum newton yang
diterapkan dalam sebuah katrol . Katrol ini dihubungkan kepada sebuah bandul
yang dapat bergerak naik turun. Bandul ini kemudian dihubungkan lagi dengan
alat pencatat yang bergerak diatas silinder berputar.
¨ Cara Kerja
Sebenarnya cara kerja spirometer
cukup mudah yaitu sesorang disuruh bernafas (menarik nafas dan menghembuskan
nafas) di mana hidung orang itu ditutup. Tabung yang berisi udara akan bergerak
naik turun, sementara itu drum pencatat bergerak putar (sesuai jarum jam)
sehingga pencatat akan mencatat sesuai dengan gerak tabung yang berisi udara.
Lihat gambar dibawah ini :
¨ Manfaat
Spirometer
Manfaat dari
Spirometer ini untuk pengukuran Laju Metabolisme. Dalam penetapan laju metabolisme,
konsumsi Oksigen umumnya diukur dengan menggunakan spirometer yang diisi dengan
O2 dan suatu sistem yang mengabsorpsi CO2. Bandul Spirometer dihubungkan dengan
alat pencatat yuang bergerak diatas suatu silinder yang berputar, sementara
bandul bergerak naik turun.Dengan menarik garis sepanjang grafik yang
dibuat,akan diperoleh suatu kemiringan tertentu yang sebanding dengan besarnya
konsumsi O2.Jumlah O2 yang dipakai (dalam ml) persatuan waktu dikoreksi pada
suhu dan tekanan standar,kemudian dikonversikan menjadi energi yaitu dengan
dikalikan 4,82 kcal/L O yang dipakai.
4.
Oxygen catheter
Oxygen catheter atau Oxygen cannula adalah alat yang digunakan untuk
mengalirkan oksigen ke dalam lubang hidung.
5.
Radiasi Menggunakan sinar-X
Radiasi menggunakan sinar – X (rontgen) biasanya dilakukan untuk
mendiagnosis penyakit pada alat pernapasan, misalnya kanker paru-paru. Adapun
cara kerja alat rontgen adalah sebagai berikut : Pasien menarik napas
dalam-dalam dan berdiri tegak menghadap lapisan film. Mesin rontgen berada
sekitar meter belakang pasien. Metode yang umum dilakukan yaitu PA
(Posterior ke anterior), dimana sinar -X akan menyinari bagian tubuh dari
belakang masuk melewati tubuh dan keluar dibagian depan. Bila mesin ada didepan
pasien maka sinar –X masuk dari bagian depan dan keluar dari bagian belakang,
metodenya disebut AP (Anterior ke posterior).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Ada banyak penyakit yang disebabkan karena kerusakan
pada sistem pernapasan, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Asma merupakan penyempitan saluran
pernapasan utama pada paru-paru yang menimbulkan
serangan sesak napas dan mengi yang berulang.
b. Bronkitis Kronis
adalah Peradangan kronis pada saluran udara paru-paru biasanya
disebabkan oleh rokok.
c. Faringitis
merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan
makanan atau kerongkongan terasa kering.
d. Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang
melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru.
e. Pneumonia (radang
paru-paru) adaalah peradangan dari
gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil
yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia.
f. Tuberculosis (TBC) adalah
penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
g. Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru
atau yang disebut pleura.
h. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah kelainan jangka
panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan
sesak napas yang semakin berat.
i.
Efusi pleura adalah kondisi dimana cairan berlebih di dalam membran
berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru.
j.
Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diptherial.
k. Kanker paru-paru, penyakit ini dapat dipicu oleh polusi udara dan
polusi asap rokok yang mengandung hidrokarbon
termasuk benzopiren.
2. Ada
beberapa alat kedokteran yang dapat menangani sebagian dari penyakit diatas,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Trakeotomi
adalah adalah Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan
bantuan. Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat
menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasannya.
b. Pulmotor adalah alat untuk melakukan pernapasan
buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami
gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik.
c.
Spirometer adalah alat untuk
mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang atau mengukur
aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru dan dicatat dalam grafik volum per
waktu serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.
d.
Oxygen catheter atau Oxygen
cannula adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke dalam lubang
hidung.
e.
Radiasi menggunakan sinar – X (rontgen) biasanya
dilakukan untuk mendiagnosis penyakit pada alat pernapasan, misalnya kanker
paru-paru.
B.
Kritik dan Saran
Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan
saran sebagai berikut:
1.
Perlu adanya usaha usaha untuk mencegah sistem
respirasi pada manusia yang rentan terhadap penyakit pernapasan.
2.
Menyadari bahwa sistem respirasi berkaitan dengan
lingkungan.
3.
Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan
kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
menyempurnakan makalah ini sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://books.google.co.id/books?id=VlzZ8I7saeEC&pg=RA3- PT136&lpg=RA3- PT136&dq=alat+pulmotor&source=bl&ots=JkI4T2v5MD&sig=fvVG4wk fe2pHCy6 AEhSjd9- DId4&hl=id&sa=X&ei=RLyNUoStComPrQey94DgCA&redir_esc=y#v= onepage&q =alat%20pulmotor&f=false (Diakses 27 Oktober 2013 pukul 10.21)
Anonim.http://mengobati.org/teknologi-yang-berkaitan-dengan-sistem- pernapasan (Diakses 30 Oktober 2013 pukul
17.15)
Terimakasih, materinya bermanfaat. :) :D
BalasHapusmakasih banyak, ini sangat membantu saya dalam tugas Biologi
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterimakasih banyak ini sangat bermanfaat untuk materi kuliah saya
BalasHapus