BAB V
PERTUMBUHAN
MIKROBA
TIK :
|
TIK :
|
1.
Setelah
mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan
mikroba.
2.
Setelah
mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat mendeskripsikan grafik pertumbuhan
mikroba.
3.
Setelah
mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mikroba.
A.
Pertumbuhan
Mikroba
Pertumbuhan
adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel
adalah hasil dari pembelahan sel. Pada jasad bersel tunggal (uniseluler),
pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu. Misalnya
pembelahan sel pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu
sendiri. Pada jasad bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel tidak
menghasilkan pertambahan jumlah individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan
jaringan atau bertambah besar jasadnya. Dalam membahas pertumbuhan mikrobia
harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel dan pertumbuhan
kelompok sel atau pertumbuhan populasi.
Pertumbuhan multiseluler, dapat ditinjau dari dua
segi, yaitu pertumbuhan sel secara individu dan pertumbuhan kelompok sebagai
satu populasi. Pertumbuhan sel diartikan sebagai adanya penambahan volume serta
bagian-bagian sel lainnya. Pertumbuhan populasi merupakan akibat dari adanya
pertumbuhan individu, misal dari satu sel menjadi dua, dari dua menjadi empat,
dan seterusnya hingga berjumlah banyak.
Pada mikroorganisme, pertumbuhan individu (sel) dapat
berubah langsung menjadi pertumbuhan populasi. Karena apabila mikroorganisme
mengalami pertumbuhan sel, maka secara langsung mikroorganisme itu telah
mengalami pertumbuhan populasi akibat bertambah banyaknya jumlah indivudu.
B.
Binary Fission
/ Pembelahan Biner
Gbr 2.
Mikroba yang sedang membelah
|
Pertumbuhan dapat diamati dari meningkatnya jumlah sel
atau massa sel (berat kering sel). Pada umumnya bakteri dapat memperbanyak diri
dengan pembelahan biner, yaitu dari satu sel membelah menjadi 2 sel baru, maka
pertumbuhan dapat diukur dari bertambahnya jumlah sel. Waktu yang diperlukan
untuk membelah diri dari satu sel menjadi dua sel sempurna disebut waktu
generasi. Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau massa sel
menjadi dua kali jumlah/massa sel semula disebut doubling time atau waktu
penggandaan. Waktu penggandaan tidak sama antara berbagai mikrobia, dari
beberapa menit, beberapa jam sampai beberapa hari tergantung kecepatan
pertumbuhannya. Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel
per unit waktu.
D.
Pengukuran
Pertumbuhan
Pertumbuhan diukur dari perubahan jumlah sel atau
berat kering massa sel. Jumlah sel dapat dihitung dari jumlah sel total yang
tidak membedakan jumlah sel hidup atau mati, dan jumlah sel hidup (viable
count). Jumlah total sel mikrobia dapat ditetapkan secara langsung dengan
pengamatan mikroskopis, dalam bentuk sampel kering yang diletakkan di permukaan
gelas benda (slide) dan dalam sampel cairan yang diamati menggunakan metode
counting chamber, misalnya dengan alat Petroff-Hausser Bacteria Counter (PHBC)
untuk menghitung bakteri atau dengan alat haemocytometer untuk menghitung
khamir, spora, atau sel-sel yang ukurannya relatif lebih besar dari bakteri.
Jumlah sel hidup dapat ditetapkan dengan metode plate
count atau colony count, dengan cara ditaburkan pada medium agar sehingga satu
sel hidup akan tumbuh membentuk satu koloni, jadi jumlah koloni dianggap setara
dengan jumlah sel. Cara ini ada dua macam, yaitu metode taburan permukaan
(spread plate method) dan metode taburan (pour plate method). Cara lain untuk
menghitung jumlah sel hidup adalah dengan filter membran dan MPN (Most Probable
Number) yang menggunakan medium cair. Sampel mikrobia yang dihitung biasanya
dibuat seri pengenceran.
Pertumbuhan sel dapat diukur dari massa sel dan secara
tidak langsung dengan mengukur turbiditas cairan medium tumbuh. Massa sel dapat
dipisahkan dari cairan mediumnya menggunakan alat sentrifus (pemusing) sehingga
dapat diukur volume massa selnya atau diukur berat keringnya (dikeringkan
dahulu dengan pemanasan pada suhu 90-1100C semalam). Umumnya berat kering
bakteri adalah 10-20 % dari berat basahnya.
E.
Pertumbuhan Populasi Mikroba
Suatu bakteri yang dimasukkan ke dalam medium baru
yang sesuai akan tumbuh memperbanyak diri. Jika pada waktu-waktu tertentu
jumlah bakteri dihitung dan dibuat grafik hubungan antara jumlah bakteri dengan
waktu maka akan diperoleh suatu grafik atau kurva pertumbuhan. Pertumbuhan
populasi mikrobia dibedakan menjadi dua yaitu biakan sistem tertutup (batch
culture) dan biakan sistem terbuka (continous culture).
Pada biakan sistem tertutup, pengamatan jumlah sel
dalam waktu yang cukup lama akan memberikan gambaran berdasarkan kurva
pertumbuhan bahwa terdapat fase-fase pertumbuhan. Fase pertumbuhan dimulai pada
fase persiapan/ fase lag, fase pertumbuhan yang dipercepat, fase pertumbuhan
logaritma (eksponensial), fase pertumbuhan yang mulai dihambat, fase stasioner
maksimum, fase kematian dipercepat, dan fase kematian logaritma.
Berikut ini
adalah kurva dari pertumbuhan bakteri :
Gbr 3. Kurva pertumbuhan mikroba
|
Kurva di atas disebut sebagai kurva pertumbuhan
bakteri. Terdapat empat fase pada pertumbuhan bakteri sebagaimana tampak pada
kurva, yaitu :
1.
Fase lag (fase persiapan, fase adaptasi, adaptation
phase)
Pada fase
ini laju pertumbuhan belum memperlihatkan pertumbuhan ekponensial, tetapi dalam
tahap masa persiapan. Hal ini tergantung dari kondisi permulaan, apabila
mikroba yang ditanami pada substrat atau medium yang sesuai, maka pertumbuhan
akan terjadi. Namun sebaliknya apabila diinokulasikan mikroba yang sudah tua
meskipun makanannya cocok, maka pertumbuhannya mikroba ini membutuhkan masa
persiapan atau fase lag.
Waktu yang
diperlukan pada fase ini digunakan untuk mensintesa enzim. Sehingga mencapai
konsentrasi yang cukup untuk melaksanakan pertumbuhan ekponensial. Fase ini
berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari, tergantung dari jenis mikroba
serta lingkungan yang hidup.
Selama fase
ini perubahan bentuk dan pertumbuhan jumlah individu tidak secara nyata
terlihat. Karena fase ini dapat juga dinamakan sebagai fase adaptasi
(penyesuaian) ataupun fase-pengaturan jasad untuk suatu aktivitas didalam
lingkungan yang mungkin baru. Sehingga grafik selama fase ini umumnya mendatar.
2.
Fase logaritme (fase eksponensial, logaritma phase)
Setelah
setiap individu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru selama fase lag, maka
mulailah mengadakan perubahan bentuk dan meningkatkan jumlah individu sel sehingga
kurva meningkat dengan tajam. Peningkatan ini harus diimbangi dengan banyak
faktor, antara lain:
a.
Faktor biologis yaitu bentuk dan sifat jasad
terhadap lingkungan yang ada, serta assosiasi kehidupan di antara jasad yang
ada kalau jumlah jenis lebih dari sebuah.
b.
Faktor non-biologis antara lain kandungan sumber nutrien
di dalam media, temperatur, kadar oksigen, cahaya, dan lain sebagainya.
Fase ini
menunjukkan kemampuan mikroorganisme berkembang biak secara maksimal. Setiap
sel mempunyai kemampuan hidup dan berkembang biak secara tepat.
3.
Fase stasioner (Stationary phase)
Dalam fase
ini, terjadi penumpukan racun akibat metabolisme sel dan kandungan nutrien
mulai habis, akibatnya terjadi kompetisi nutrisi sehingga beberapa sel mati dan
lainnya tetap tumbuh. Sehingga, jumlah sel menjadi konstan atau tetap.
4.
Fase kematian (Death phase)
Fase ini
diawali setelah jumlah mikroorganisme yang di hasilkan mencapai jumlah yang
konstan, sehingga jumlah akhir mikroorganisme tetap maksimum pada masa
tertentu. Setelah masa dilampaui, maka secara perlahan-lahan jumlah sel yang
mati melebihi jumlah sel yang hidup. Fase ini disebut fase kematian.
Fase
kematian mengalami penurunan jumlah sel, karena jumlah sel mikroba mati. Namun
penurunan jumlah sel tidak mencapai nol, sebab sebagian kecil sel yang mampu
beradaptasi dan tetap hidup dalam beberapa saat waktu tertentu. Pada fase ini
merupakan akhir dari suatu kurva dimana jumlah individu secara tajam akan
menurun sehingga grafik tampaknya akan kembali ke titik awal lagi.
F.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba
1.
Suhu
Suhu adalah
satu faktor yang terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan
hidup dari semua organisme hidup. Suhu yang rendah umumnya memperlambat
metabolisme seluler., sedangkan suhu yang lebih tinggi meningkatkan taraf
kegiatan sel. Tetapi tiap organisme memiliki batas suhu terendah, batas suhu
tertinggi, batas-batas terhentinya tumbuh, dan suhu optimum untuk pertumbuhan
dan reproduksi. Ketiga batas suhu ini dinamakan suhu kardinal (titik kardinal).
a.
Suhu
pertumbuhan minimum adalah suhu terendah organisme masih dapat hidup dan
tumbuh.
b.
Suhu
pertumbuhan optimum adalah suhu yang diperlukan untuk multiplikasi dalam taraf
yang tercepat. Untuk kebanyakan organisme pertumbuhan optimum terjadi dalam
suatu jangka suhu (t-range), bukan pada suatu suhu yang pasti dan batas
tertingginya hanya beberapa derajat di bawah suhu pertumbuhan maksimum.
c.
Suhu
pertumbuhan maksimum adalah suhu tertinggi yang masih memungkinkan ada
pertumbuhan. Seringkali kenaikan sedikit saja di atas suhu ini mengakibatkan
kematian mikroorganisme karena ada enzim yang menjadi nonaktif.
Suhu-suhu
kardinal untuk berbagai macam mikroorganisme berbeda-beda. Jangka suhu terendah
5 sampai 10°C dan tertinggi dari 70 sampai 75°C. Kebanyakan mikroorganisme yang
ditemukan dalam air, tanah, bahan-bahan yang sedang membusuk, maupun kebanyakan
yang patogen suhu kardinalnya berada antara 10 - 45°C.
Berdasarkan
pada perbedaan jangka suhu pertumbuhan inilah bakteri dapat diklasifikasikan
dalam tiga golongan menurut sifat-sifatnya terhadap suhu.
v Golongan mesofil
Banyak spesies
yang biasa hidup dalam tanah, air, dan tubuh vertebrata mereka dapat tumbuh
pada suhu 10°C – 47°C. Tetapi suhu optimum pertumbuhannya adalah kira-kira 30°C
- 45°C dan berbeda-beda pada masing-masing spesies. Spesies yang tumbuh baik
dalam suhu ini dinamakan mesofil (meso : pertengahan ; philic :
menyukai)
v Golongan psikrofil
Spesies yang
termasuk dalam golongan psikrofil sanggup tumbuh pada suhu 0°C (psychros
: dingin). Banyak mikroorganisme psikrofil dapat juga tumbuh baik pada suhu
rendah dari golongan mesofil dan disebut psikrofil fakultatif. Sebaliknya,
beberapa bakteri laut telah beradaptasi pada kehidupan dalam suhu kira-kira
4°C, suhu di tempat yang dalam sekali dan mati bila ditempatkan pada suhu
kira-kira 30°C dalam beberapa menit. Bakteri ini dinamakan psikrofil obligat.
v Golongan termofil
Mikroorganisme
yang tumbuh pada suhu di atas 45°C - 50°C seringkali dinyatakan sebagai
termofil (thermo : panas). Spesies yang termofil hanya subur pada suhu
tinggi (50°C dan diatasnya) dinamakan termofil obligat.
Golongan
|
Suhu pertumbuhan (Celcius)
|
||
Minimum
|
Optimum
|
Maksimum
|
|
Mesofil
|
10 - 15
|
30 - 45
|
35 – 47
|
Psikrofil fakultatif
|
<5
|
25 - 30
|
30 – 35
|
Psikrofil obligat
|
>5
|
15 - 18
|
19 – 22
|
Termofil
|
40 - 45
|
55 - 75
|
60 – 85
|
Tabel 1.
Klasifikasi bakteri berdasarkan suhu pertumbuhan
|
2.
Cahaya
Sebagian besar bakteri adalah chemotrophe,
karena itu pertumbuhannya tidak tergantung pada cahaya matahari. Pada beberapa
spesies, cahaya matahari dapat membunuhnya karena pengaruh sinar ultraviolet.
3.
Kelembapan
Air sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama
karena bakteri hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam bentuk larutan (holophytis).
Mikroorganisme mempunyai nilai kelembaban optimum.
Pada umumnya untuk pertumbuhan ragi dan bakteri diperlukan kelembaban yang
tinggi diatas 85%, sedang untuk jamur dan aktinomiset diperlukan kelembaban
yang rendah dibawah 80%.
4.
pH
pH sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
mikroorganisme. Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan
bakteri. Lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0 ) atau sedikit basa (pH
7,2-7,4), tetapi pada umumnya dapat hidup pada pH (6,6 – 7,5).
Berdasarkan
pada perbedaan pH, mikroorganisme dibedakan adanya tiga golongan besar, yaitu:
a.
Mikroorganisme asidofilik, yaitu jasad yang dapat
tumbuh pada pH antara 2 – 5.
b.
Mikroorganisme yang mesofilik (Neutrofilik), yaitu
jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 5,5 - 8,0
c.
Mikroorganisme yang alkalifilik, yaitu jasad yang
dapat tumbuh pada pH antara 8,4 - 9,5.
5.
Oksigen dari
Udara
Berdasarkan responnya terhadap oksigen bebas, maka
bakteri dibagi dalam tiga golongan yaitu :
a. Bakteri
aerob (obligate aerob)
Yaitu bakteri yang hanya hidup dalam lingkungan yang
mengandung oksigen bebas. Misalnya : Vibroiro cholera, Corynebacterium
diphtheriea
b. Bakteri
anaerob (obligate anaerob)
Yaitu bakteri yang hanya dapat hidup di dalam
lingkungan yang tidak mengandung oksigen bebas. Misal: Clostridium tetani, Treptonema
pallida.
c. Fakultatif
aerob
Yaitu bakteri yang hidup di dalam lingkungan yang
mengandung oksigen bebas maupun tidak. Misal : Salmonella typhi, Neisseria
mengitidis. Bakteri-bakteri fakultatif aerob pada umumnya lebih baik tumbuh
pada pada lingkungan yang sedikit mengandung oksigen bebas. Karena itu lebih
tepat bila dinamakan bakteri microaerophil.
6.
Tekanan Osmotik
Air keluar masuk sel bakteri melalui proses osmosis,
karena perbedaan tekanan osmotik antara cairan yang ada di dalam dengan sel
yang ada di luar bakteri. Protoplasma selalu mengandung zat yang terlarut di
dalamnya, karena itu tekanan osmotiknya selalu tinggi dari air murni.
Bila bakteri dimasukkan dalam aquades, maka air akan
masuk ke dalam sel bakteri. Hal ini menyebabkan bakteri menggembung, mungkin
pecah dan mati. Peristiwa ini disebut Plasmoptysis.
Sebaliknya bila bakteri dimasukkan ke dalam cairan hipertonis
akan menyebabkan plasma dari dinding sel dan kematian bakteri. Peristiwa ini
disebut Plasmolisa.
G.
Media Biak
bagi Pertumbuhan Mikroba
Gbr 4. Media Biak Mikroba
|
Salah satu
syarat untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah kadar ion hidrogen yang ada
dilingkungannya. Alasan inilah yang amat penting untuk menggunakan nilai pH
awal yang optimum dan mempertahankannya sepanjang pertumbuhan. Organisme hidup
paling baik pada pH 7.
Berdasarkan
komposisi atau susunan bahannya sesuai dengan fungsi fisiologis dari
masing-masing komponen (unsur hara) yang terdapat di dalam media, maka susunan
media pada semua jenis mempunyai kesamaan isi, yaitu:
a.
Kandungan air
b.
Kandungan nitrogen, baik berasal dari protein, asam
amino, dan senyawa lain yang mengandung nitrogen.
c.
Kandungan sumber energi/unsur C, baik yang berasal
dari karbohidrat, lemak, protein, ataupun senyawa-senyawa lain.
d.
Faktor pertumbuhan, umumnya vitamin dan asam amino.
LEMBAR
KEGIATAN SISWA (LKS) MIKROBIOLOGI
PERTEMUAN
V PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MIKROBA
1.
Apa perbedaan
pertumbuhan pada organisme multiseluer dengan pertumbuhan pada organisme
uniseluler ?
2.
Jelaskan
mekanisme dari pembelahan biner atau binary fission !
3.
Sebutkan
fase-fase pada pertumbuhan mikroba !
4.
Faktor apa saja
yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba ? jelaskan!
5.
Berdasarkan
perbedaan pH, mikroba digolongkan menjadi berapa golongan ? sebutkan !
6.
Berdasarkan
perbedaan suhu, mikroba digolongkan menjadi berapa golongan ? sebutkan !
7.
Bagaimana
reaksi bakteri apabila dimasukkan ke dalam larutan hipotonis dan larutan
hipertonis ?
A.
Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan cara mengurutkan huruf-huruf yang diacak !
1.
Tiap organisme
memiliki batas suhu terendah, batas suhu tertinggi, batas-batas terhentinya
tumbuh, dan suhu optimum untuk pertumbuhan dan reproduksi. Ketiga batas suhu
ini dinamakan suhu ...
NIDARLAK = KARDINAL
2.
Mikroorganisme yang dapat tumbuh pada pH antara 8,4 - 9,5
disebut dengan istilah ...
LALILAFIKIK = ALKALIFILIK
3.
Salah satu bakteri yang hidup di dalam lingkungan yang
mengandung oksigen bebas maupun tidak dan menyebabkan penyakit adalah ...
LALONLEMAS_PYHIT = SALMONELLA TYPHI
4.
Bila bakteri
dimasukkan larutan hipotonis, maka air akan masuk ke dalam sel bakteri. Hal ini
menyebabkan bakteri menggembung, mungkin pecah dan mati. Peristiwa ini disebut
dengan ...
MISSTOPSYPAL = PLASMOPTYSIS
5.
Salah satu faktor pertumbuhan bakteri yang umumnya
terdapat dalam media biak adalah ...
TIVINAM = VITAMIN
SOAL EVALUASI
1.
Fase pertumbuhan bakteri dimana laju pertumbuhan belum
memperlihatkan pertumbuhan ekponensial, tetapi dalam tahap masa persiapan. Fase
ini termasuk ke dalam ... FASE LAG
2.
Fase
pertumbuhan bakteri dimana pertumbuhan bakteri sudah optimal sehingga laju pertumbuhannya
tetap disebut dengan fase ... FASE STASIONER
3.
Bakteri yang
dapat tumbuh dalam sumber air panas termasuk ke dalam golongan bakteri ...
TERMOFIL
4.
Bila bakteri dimasukkan ke dalam cairan hipertonis
akan menyebabkan plasma dari dinding sel dan kematian bakteri disebut dengan
peristiwa ... PLASMOLISA
5.
Apabila bakteri dapat tumbuh pada pH yang asam, maka
bakteri ini termasuk ke dalam golongan ... ASIDOFILIK
1. Bakteri aerobik obligat berkumpul di bagian atas tabung
reaksi untuk dapat menyerap oksigen dengan maksimal.
2. Bakteri anaerob obligat berkumpul di bawah untuk menghindari oksigen.
3. Bakteri anaerob fakultatif berkumpul terutama di atas, karena respirasi aerobik yang menguntungkan, namun tidak adanya oksigen tidak menghambat mereka sehingga dapat ditemukan di sepanjang tabung.
4. Mikroaerofil berkumpul di bagian atas tabung reaksi tetapi tidak pada bagian atas. Mereka membutuhkan oksigen, tetapi pada konsentrasi yang lebih rendah.
2. Bakteri anaerob obligat berkumpul di bawah untuk menghindari oksigen.
3. Bakteri anaerob fakultatif berkumpul terutama di atas, karena respirasi aerobik yang menguntungkan, namun tidak adanya oksigen tidak menghambat mereka sehingga dapat ditemukan di sepanjang tabung.
4. Mikroaerofil berkumpul di bagian atas tabung reaksi tetapi tidak pada bagian atas. Mereka membutuhkan oksigen, tetapi pada konsentrasi yang lebih rendah.